Majas


Majas

Majas atau gaya bahasa sangat erat kaitannya dengan cerita fiksi. Majas digunakan untuk menambahkan keindahan cara penyampaian cerita. Beberapa majas yang sering kali digunakan, baik dalam hikayat maupun cerpen adalah sebagai berikut:

Antonomasia

Antonomasia adalah majas yang menyebut seseorang berdasarkan ciri atau sifatnya yang menonjol.

Contoh:

  • Hatta beberapa lamanya maka istri si Miskin itu pun hamillah tiga bulan lamanya.
  • Tak tahu mengapa, saat itu aku mengucapkan terima kasih kepada perempuan tua itu.

 

Personifikasi

Personifikasi adalah majas yang menyatakan benda mati maupun hidup yang bukan manusia (hewan/tumbuhan) sebagai sesuatu yang seolah-olah bersifat dan berlaku layaknys manusia.
 
Contoh:
  •  Samar-samar nyanyian jangkrik terdengar di sampingku.
  • Angin menyambar wajahku.

Simile

Majas simile adalah majas yang membandingkan suatu hal dengan hal lainnya secara eksplisit menggunakan kata penghubung atau kata pembanding. Kata penghubung atau kata pembanding yang antara lain seperti, laksana, bak, dan bagaikan.

Contoh

  • "Kamu tidur seperti kerbau," canda ibu
  •  Mereka selalu bertengkar bak kucing dan aniing.

Metafora


Metafora adalah majas yang menggunakan kata atau kelompоk kata untuk mewakili hal lain yang bukan sebenarnya, mulai dari bandingan benda fisik, sifat, ide, atau perbuatan lain. Metafora tidak menggunakan kata penghubung atau kata pembanding seperti simile.

Contoh:
  • Seperti biasa, setibaku di istana tuaku perempuan tua menyambutku dengan hangat.
  • la adalah tulang punggung keluarga.

Hiperbola

Hiperbola adalah gaya bahasa yang mengandung pernyataan denga melebih-lebihkan sesuatu dari yang sebenarnya.

Contoh:
  • Seraya berkata kepada suaminya, "Adapun akan emas ini sampai kepada anak cucu kita sekalipun tiada habis dibuat belanja"
  • Aku tak dapat berbicara, tanganku dingin bak es yang keluar dari freezer.

Komentar