Majas Sindiran
Termasuk dalam seri: Kaidah Kebahasaan penyampaian kritik
Majas sindiran merupakan kelompok majas yang mengungkapkan maksud atau gagasan dengan cara menyindir. Tujuannya adalah meningkatkan kesan dan makna kata terhadap pembaca. Majas sindiran terdiri tiga macam, yaitu ironi, sinisme, dan sarkasme.
a. Ironi
Ironi adalah gaya bahasa yang melukiskan suatu maksud dengan mengatakan kebalikan dari keadaan yang sebenarnya dengan maksud menyindir
Contoh:
Harga kedelai mürah sekali sampai pabrik tahu dan tempe tutup karenanya
b. Sinisme
Sinisme adalah gaya bahasa berupa ejekan atau sindiran meng-gunakan kata-kata kasar yang disampaikan secara langsung dengan setulus hati.
Contoh.
Untuk apa punya banyak uang jika makan saja harus diatur timbangannya.
Biar sewa, yang penting keren.
c. Sarkasme
Majas sarkasme merupakan gaya sindiran yang paling keras di antara tiga majas sindiran yang ada. Majas ini secara terang-terangan menyinggung, menyindir, atau menyerang seseorang atau sesuatu secara langsung, bahkan menggunakan kata-kata yang kasar.
Contoh:
Sudah tahu tidak punya uang, masih saja ingin pergi liburan. Jangan mimpi!
Dari ketiga majas sindiran di atas, majas ironi dan sinisme lebih diterima untuk digunakan dalam teks anekdot. Hal tersebut terjadi karena kritik sosial yang disampaikan dalam teks anekdot bersifat santun.
Komentar
Posting Komentar